Militansi Dalam Syahadat Kader Pergerakan

Sahabat Hainur Rahman 
(Kader PMII Rayon Sunan Bonang, Komisariat Universitas Islam Malang)

Pendekarpena.ic,id-Tidak banyak kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), melakukan kajian literatur yang membahas intensif dalam upaya menumbuh kembangkan militansi kader dari aspek tinjauan ideologi PMII itu sendiri. Melainkan hanya dikategorikan militansi kader, siapa kader yang cinta organisasi, mengikuti proses kaderisasi secara tuntas, mengikuti kegiatan, dan keikut sertaannya mengembangkan organisasi, dialah kader militan. 

Beberapa kategorian diatas tidak lah keliru, bahwa itu adalah efektifitas badan kepengurusan organisasi melakukan doktrinasi kaderisasi. Akan tetapi aspek ideologi perlu betul-betul inheren di dalam kepribadian kader mujtahid dan mujahit. Oleh karenanya, saya sedikit ingin mengajak kader PMII merefleksikan kekuatan besar "Syahadat" berbicara militansi kader pergerakan.

Di jelaskan di dalam Nilai Dasar Pergerakan (PMII), sebagai sublimasi nilai-nilai keislaman dan keindonesian memiliki kerangka gerak Islam rahmatal lil alamin "Tauhid", hablum minallah, hablum minannas, dan hablum minal alam. Secara ingklusif terdapat indikator luasnya substansi gerak PMII di berbagai Dimensi kehidupan. 

Syahadat adalah pengakuan dan penyaksian dengan sebenar-benarnya baik secara lahir maupun batin. Syahadat sendiri memiliki proyeksi vertikal dan horizontal. Vertikal hubungan kepada sang pencipta sedangkan horizontal hubungan yang di tujukan kepada ciptanNya. Dalam konteks Organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia, sebelum peranan kontribusi di berikan oleh kader, bersyahadat lah terlebih dahulu agar sempurna arah gerak kader militan. 

Syahadat niatan ber-pmii, syahadat mempelajari hazanah ke ilmuannya,  syahadat humanisme sosial, syahadat bahwa PMII dapat menunjang proses perkuliahan, syahadat terbangunya nilai kritis transformatif, syahadat pribadi islam wasatiyah, dan syahadat seleras dengan alam. 

Dari sinilah kesempurnaan militansi kader akan terbentuk, sebab perlu kiranya mengakui peranan penting kehadiran PMII di tengah kehidupan Mahasiswa sebagai agen of change, yang senantiasa terus menerus melakukan perubahan.

Implikasinya "Militansi Dalam Syahadat Kader Pergerakan". Terletak pada bentuk pengakuan sebelum seorang kader memberikan kontribusi atas tugas dan fungsi kepastiannya.


Penulis : Hainor Rahman 

(Kader PMII Rayon Sunan Bonang, Komisariat Universitas Islam Malang)

Comments

Popular Posts